Wednesday 14 November 2012

AQIDAH AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH


Seorang sufi yang sangat terkenal dengan salah salah satu karya agungnya tentang tasawuf berjudul ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, yaitu al-Imâm Abu al-Qasim Abd al-Karim ibn Hawazan al-Qusyairi (w 456 H). Dalam karyanya tersebut al-Qusyairi menuliskan secara detail keyakinan para ulama sufi dan bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat kuat memegang teguh akidah Ahlussunnah. Di antara yang beliau tulis dalam ar-Risâlah adalah sebagai berikut:

"وهذه فصول تشتمل على بيان عقائدهم في مسائل التوحيد ذكرناها على وجه الترتيب. قال شيوخ هذه الطريقة على ما يدل عليه متفرقات كلامهم ومجموعاتها ومصنفاتهم في التوحيد: إن الحق سبحانه وتعالى موجود قديم لا يشبهه شىء من الفخلوقات، ليس بجسم ولا جوهر ولا عرض، ولا صفاته أعراض، ولا يتصور في الأوهام، ولا يتقدر في العقول، ولا له جهة ولا مكان، ولا يجري عليه وقت وزمان"

“Pasal-pasal ini mencakup penjelasan akidah kaum sufi dalam masalah tauhid, dan kami akan sebutkan secara tertib. Para pemuka kaum sufi, dengan berbaga
i tingkatan dan berbagai macam karya dalam masalah akidah yang telah mereka tulis, mereka semua telah sepakat bahwa Allah Maha Ada, Qadim; tanpa permulaan, tidak menyerupai apapun dari seluruh makhluk ini, bukan benda (al-Jism), bukan al-Jawhar (benda terkecil yang tidak dapat terbagi-bagi), bukan al-‘Aradl (sifat benda), segala sifat-sifat-Nya bukan sifat-sifat benda, tidak dapat digambarkan dalam prakiraan-prakiraan, tidak dapat dibayangkan oleh akal pikiran, ada tanpa tempat dan tanpa arah, serta tidak terikat oleh waktu dan zaman” (ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, h. 7).

Orang2 Wahabi akan berkata: "Mana dalil al-Qur'an dan Haditsnya"?? Omongan orang yang tidak punya "modal", akibat ga mau mengkaji karya para ulama. Anda katakan kepada orang tersebut: "Siapa yang lebih paham terhadap al-Qur'an dan Hadits; Imam al-Qusyairi atau ente? Ente kira Imam terkemuka sekelas Imam al-Qusyairi mengatakan "ALLAH ADA TANPA TEMPAT" bukan dengan dasar al-Qur'an dan Hadits??".

Benar, orang2 Wahabi hanya akan menerima perkataan Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim, Ibn Ba's, Utsaimin, al-Albani, Muqbil, Saleh Fauwzan, dan orang2 yang sepaham dengan mereka. Inilah contoh cara beragama yang "se-enak perut".

No comments:

Post a Comment